Sebelumnya kita review apa itu lingkungan. Lingkungan adalah
kombinasi antara kondisi fisik yang mencakup keadaan sumber daya alam seperti tanah, air, energi surya, mineral, serta flora dan fauna yang tumbuh di atas tanah
maupun di dalam lautan, dengan kelembagaan yang meliputi ciptaan manusia
seperti keputusan bagaimana menggunakan lingkungan fisik tersebut.*
Lingkungan terdiri dari komponen abiotik dan biotik. Komponen abiotik adalah segala yang tidak bernyawa
seperti tanah, udara, air, iklim, kelembaban, cahaya, bunyi. Sedangkan komponen
biotik adalah segala sesuatu yang bernyawa seperti tumbuhan, hewan, manusia dan
mikro-organisme (virus dan bakteri).* Dimana
semuanya harus seimbang antara satu komponen dengan komponen yang lain. Seimbang
disini, dapat bersinergi dengan baik. Sehingga tidak merugikan salah satu
komponen.
Lingkungan, di Indonesia sering juga disebut "lingkungan hidup".
Misalnya dalam Undang-Undang no. 23 tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup, definisi Lingkungan Hidup adalah
kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup, termasuk
manusia, dan perilakunya, yang memengaruhi kelangsungan perikehidupan dan
kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lain.A.F.A*
Baru-baru
ini banjir menerjang Jakarta. Banjir yang kini melanda jakarta bisa kita
telusuri apa penyebabnya. Yaitu karena air kiriman dari bogor sehingga sungai
ciliwing tidak mampu menampungnya dan akhirnya meluap. Hal ini dapat di cegah
dengan tidak menambah volume isi sungai ciliwung dengan sampah. Banyak kita
jumpai sungai ciliwung penuh sekali dengan sampah. Yang bisa jadi ini menyumbat
aliran-aliran air yang melintas dan mengakibatkan meluapnya sungai ciliwing
karena tersumbat sampah. Tentu dengan adanya sampah dalam air akan menyebabkan
kotornya air sungai. Ini salah satu pencemaran lingkungan. Dimana jenis-jenis
pencemaran lingkungan diantarnya adalah pencemaran air, pencemaran logam berat,
pencemaran suara, pencemaran tanah dan pencemaran udara.* Dan dapat
dikategorikan ini adalah pencemaran air.
(http://data.tribunnews.com/foto/bank/images/20121203_Pengerukan_Sampah_Di_Pintu_Air_Manggarai_4980.jpg)
Sudah
tentu memberikan dampak negatif dan positif bagi semua kalangan. Dari segi
negatif, dapat kita lihat salah satunya penulis ambil dari sebuah media kabar
online kompas.com bahwa dikabarkan sebuah keluarga merasakan imbas dari banjir
ini, yaitu mereka bingung harus bagaimana menyelenggarakan pengajian atas
meninggalnya salah satu anggota keluarganya.
Dalam beritanya kompas.com memaparkan bahwa Dedi meninggal di RS Persahabatan pada Kamis
(31/1/2013) sekitar pukul 19.00 WIB. Dia menderita diabetes kering. Seminggu
dia dirawat di rumah sakit tersebut. Jumat pagi tadi, akhirnya jenazah Dedi
dimakamkan di TPU Jatinegara.**
Dan Lia (50), kakak
kandung Dedi mengatakan, dirinya dan pihak keluarga masih bingung bagaimana
akan menyelenggarakan pengajian bersama untuk alm adiknya itu, karena banjir
setinggi setengah meter masih menggenang di lingkungan rumah mereka."Kalau
iya dilaksanakan tapi banjir belum surut. Sekalipun surut biasanya sore, dan
nggak tahu keburu apa nggak untuk beresin rumah terus ngadain pengajian,"
kata Lia sedih, kepada Kompas.com, Jumat (2/1/2013).**
Menurut dia, keputusan
bagaimana pelaksanaan pengajian bagi almarhum adiknya itu akan ditentukan sore
hari nanti sambil terus melihat kondisi air banjir kiriman yang menggenangi
kampung mereka. Jika memang air sudah surut, pihaknya akan tetap berusaha
menyelenggarakan pengajian tersebut semampu mereka. Pihak keluarga yakin bahwa
tetangga mereka di Kampung Pulo akan membantu, karena yang mereka rasakan
seluruh tetangganya sudah seperti sanak saudara, saling membantu, bergotong
royong merupakan hal yang melekat pada warga di permukiman padat itu.**
Dari berita diatas kita dapat menarik kesimpulan bahwa dampak
negatifnya adalah repotnya warga jika banjir melanda tempat mereka apalagi jika
ada kasus keluarganya meninggal atau hal-hal lain yang sangat mendadak terjadi
disaat yang bersamaan.
Namun dari segi positivnya solidaritas diantara saudara,
tetangga atau orang dari jauh yang tidak mengenalnyapun dari berbagai pelosok
jakarta atau luar jakarta. Selain itu juga mingkatkan gotong royong saling
bantu membantu diantara sesama.

Selain
itu juga meningkatkan kesadaran para pejabat negara untuk terus melayani
warganya dengan sebaik dan semaksimal mungkin. Secara
kelembagaan di Indonesia, instansi yang mengatur masalah lingkungan hidup
adalah Kementerian Lingkungan Hidup (dulu:
Menteri Negara Kependudukan dan Lingkungan Hidup) dan di daerah atau provinsi
adalah Bapedal. Sedangkan di Amerika Serikat adalah EPA (Environmental Protection Agency).* Peran pemerintah sangat diharapkan
untuk dapat mengatur masalah lingkungan hidup dengan baik sehingga tidak
merugikan warganya. Memang tidak sepenuhnya tanggung jawab pemerintah, namun
peran pemerintah untuk terus mengajak warganya agar dapat membantu mensukseskan
strategi dari pemerintah. Seperti di informasikan dalam
sebuah media kabar online kalau pemerintah akan melebarkan sungai ciliwung.***
Meski baru sebuah rencana, kita doakan semoga itu dapat terealisasi untuk
meminimalisir banjir. Dan kita bantu sukseskan rencana pemerintah dengan tidak
membuang sampah sembarangan.
Yang perlu digaris bawahi adalah tidak ada suatu kejadian
tanpa hikmah/pelajaran didalamnya. Sekecil apapun kejadian itu, entah musibah
atau berupa nikmat ALLAH SWT.
Sumber
:
*http://id.wikipedia.org/wiki/Lingkungan
http://megapolitan.kompas.com/read/2013/02/01/14545145/Keluarga.Dedi.Bingung.Soal.Pengajian?utm_source=WP&utm_medium=Ktpidx&utm_campaign=
http://megapolitan.kompas.com/read/2013/02/01/14545145/Keluarga.Dedi.Bingung.Soal.Pengajian?utm_source=WP&utm_medium=Ktpidx&utm_campaign=
***http://megapolitan.kompas.com/read/2013/01/28/16501342/Kali.Ciliwung.Akan.Dilebarkan.70.Meter?utm_source=WP&utm_medium=Ktpidx&utm_campaign=
Tidak ada komentar:
Posting Komentar