Rabu, 30 Januari 2013

TELEVISI DIGITAL



Televisi digital atau DTV adalah jenis televisi yang menggunakan modulasi digital dan sistem kompresi untuk menyiarkan sinyal gambar, suara dan data ke pesawat televisi. Televisi digital merupakan alat yang digunakan untuk menangkap siaran TV digital, perkembangan dari sistem siaran analog ke digital yang mengubah informasi menjadisinyal digital berbentuk  bit data seperti komputer. Pendorong pengembangan televisi digital antara lain:

Perubahan lingkungan eksternal
 
·         Pasar televisi analog yang sudah jenuh

·         Kompetisi dengan sistem penyiaran satelit dan kabel 


Perkembangan teknologi

·         Teknologi pemrosesan sinyal digital

·         Teknologi transmisi digital

·         Teknologi semikonduktor 

·         Teknologi peralatan yang beresolusi tinggi


Frekuensi TV digital

Secara teknis, pita spektrum frekuensi radio yang digunakan untuk televisi analog dapat digunakan untuk penyiaran televisi digital. Perbandingan lebar pita frekuensi yangdigunakan teknologi analog dengan teknologi digital adalah 1 : 6. Jadi, bila teknologi analog memerlukan lebar pita 8 MHz untuk satu kanal transmisi, teknologi digital denganlebar pita yang sama (menggunakan teknik multipleks) dapat memancarkan sebanyak 6 hingga 8 kanal transmisi sekaligus untuk program yang berbeda.TV digital ditunjang oleh teknologi penerima yang mampu beradaptasi sesuai denganlingkungannya. Sinyal digital dapat ditangkap oleh sejumlah pemancar yang membentuk  jaringan berfrekuensi sama sehingga daerah cakupan TV digital dapat diperluas. TVdigital memiliki peralatan suara dan gambar berformat digital seperti yang digunakan kamera video.


Sistem pemancar TV digital

Terdapat tiga standar sistem pemancar televisi digital di dunia, yaitu televisi digital(DTV) di Amerika, penyiaran video digital terestrial (DVB-T) di Eropa,dan layanan  penyiaran digital terestrial terintegrasi (ISDB-T) di Jepang. Semua standar sistem  pemancar sistem digital berbasiskan sistem pengkodean OFDM dengan kode suara MPEG-2 untuk ISDB-T dan DTV serta MPEG-1 untuk DVB-T. Dibandingkan dengan DTV dan DVB-T, ISDB-T sangat fleksibel dan memilikikelebihan terutama pada penerima dengan sistem seluler.ISDB-T terdiri dari ISDB-S untuk transmisi melalui kabel dan ISDB-S untuk tranmisi melalui satelit. ISDB-T dapatdiaplikasikan pada sistem dengan lebar pita 6,7MHz dan 8MHz. Fleksibilitas ISDB-T bisa dilihat dari mode yang dipakainya, dimana mode pertama digunakan untuk aplikasiseluler televisi berdefinisi standar (SDTV), mode kedua sebagai aplikasi penerima seluler dan SDTV atau televisi berdefinisi tinggi (HDTV) beraplikasi tetap, serta mode ketigayang khusus untuk HDTV atau SDTV bersistem penerima tetap. Semua data modulasi sistem pemancar ISDB-T dapat diatur untuk QPSK dan 16QAM atau 64QAM. Perubahanmode ini bisa diatur melalui apa yang disebut kontrol konfigurasi transmisi dan multipleks (TMCC). Frekuensi sistem penyiaran televisi digital dapat diterima menggunakan antena yangdisebut televisi terestrial digital (DTT), kabel (TV kabel digital), dan piringan satelit. Alat serupa telepon seluler digunakan terutama untuk menerima frekuensi televisi digital berformat DMB dan DVB-H. Siaran televisi digital juga dapat diterima menggunakan internet berkecepatan tinggi yang dikenal sebagai televisi protokol internet (IPTV). 
  
 Keunggulan TV Digital

  • Kelebihan signal digital dibanding analog adalah ketahanannya terhadap noise dan kemudahannya untuk diperbaiki (recovery) di penerima dengan kode koreksi error (error correction code). Sinyal digital bisa dioperasikan dengan daya yang rendah (less power).
  • Pada transmisi digital menggunakan less bandwidth (high efficiency bandwidth) karena interference digital channel lebih rendah, sehingga beberapa channel bisa dikemas atau "dipadatkan" dan dihemat. Hal ini menjadi sangat mungkin karena broadcasting TV Digital menggunakan sistem OFDM (Orthogonal Frequency Division Multiplexing) yang tangguh dalam mengatasi efek lintas jamak (multipath fading). Kemudian keuntungan lainnya adalah bahwa sinyal digital bisa dioperasikan dengan daya yang rendah (less power).
  • Migrasi dari era analog menuju era digital memiliki konsekuensi tersedianya saluran siaran yang lebih banyak. Tidak ada lagi antrian ataupun penolakan izin terhadap rencana pendirian televisi nasional maupun lokal karena keterbatasan frekuensi. Televisi digital pun dapat digunakan layaknya browser internet, sehingga sangat integratif fungsinya.
  • Penyiaran TV Digital Terrestrial bisa diterima oleh sistem penerimaan TV Fixed dan penerimaan TV Bergerak. Kebutuhan daya pancar tv digital juga lebih kecil dan ketahanan terhadap interferensi dan kondisi lintasan radio yang berubah-ubah terhadap waktu (seperti yang terjadi jika penerima TV berada di atas mobil yang berjalan cepat), serta penggunaan bandwidth yang lebih efisien.

Sumber :
http://www.scribd.com/doc/33103978/Televisi-Digital
http://natassyaanggun.blogspot.com/2012/05/televisi-digital.html 
http://rudiquick.blogspot.com/2012/11/televisi-digital.html
 

Tidak ada komentar: